Kamis, 24 Oktober 2019

Penyebab, Gejala dan Pengobatan Penyakit Difteri Yang Menyerang Siswa dan Guru di Malang

ALHIDAMART.COM - Penyebab, Gejala dan Pengobatan Penyakit Difteri Yang Menyerang Siswa dan Guru di Malang Salah satu kabar yang belum lama ini langsung mendadak viral dan heboh di media sosial yaitu beberapa sekolah yang ada di kota Malang dikabarkan diserang penyakit Difteri dimana Penyakit ini menyerang guru dan juga siswa yang sudah dalam tahap memprihatinkan di mana tercatat puluhan siswa dan guru yang ada di MIN 1 Kota Malang dan sekolah SMAN 7 Malang positif menderita penyakit Difteri.

Banyak yang belum mengetahui terkait penyakit Difteri yang pastinya bisa menyerang siapa saja dan dimana saja sehingga pada artikel kali ini, kami akan membahas tuntas terkait Apa penyebab penyakit Difteri, gejala penyakit Difteri, sampai pengobatan Difteri. Pasalnya di kota Malang, dikabarkan banyak sekolah baik siswa dan guru yang mengalami wabah penyakit Difteri sehingga hal ini sangat memprihatinkan.

Pengertian penyakit Difteri 

penyakit Difteri - IGuniv_esaunggul
penyakit Difteri - IGuniv_esaunggul


Penyakit Difteri adalah infeksi bakteri yang menyerang bagian hidung dan tenggorokan dimana biasanya penyakit tersebut akan ditandai dengan munculnya selaput abu-abu yang melapisi area tenggorokan dan juga mengakibatkan amandel.

Penyakit Difteri menjadi salah satu penyakit menular yang sangat berbahaya ya dan bisa berpotensi mengancam jiwa akan tetapi untuk pencegahannya sendiri yaitu melalui imunisasi difteri.

Penyebab penyakit Difteri 


Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan seseorang mengalami Difteri diantaranya adalah sebagai berikut:


  • Akibat tertular dari orang yang sebelumnya positif mengidap penyakit Difteri 
  • Tertular penyakit Difteri dikarenakan menghirup atau menelan percikkan air liur yang dikeluarkan penderita Ketika batuk ataupun bersin 
  • Tertular akibat benda yang terkena air liur penderita Difteri baik sendok ataupun gelas 
  • Penyakit Difteri biasanya akan mudah menginfeksi di area padat penduduk atau lokasi yang mempunyai kebersihan yang tidak baik dan juga dikarenakan lokasi wilayah yang sedang mengalami wabah Difteri 
  • Mempunyai imun tubuh yang tidak baik 


Gejala penyakit Difteri 


Selanjutnya penyakit Difteri bisa dikenal baik bagi para penderita ataupun orang yang masih normal yaitu dengan beberapa gejala sebagai berikut.


  • Penyakit ini akan muncul 2 sampai 5 hari setelah terjadinya infeksi 
  • Terdapat lapisan tipis warna abu-abu tenggorokan 
  • Mengalami amandel 
  • Suara menjadi serak 
  • Penderita akan mengalami batuk dan pilek juga demam tinggi 
  • Akan merasakan lemas dan muncul benjolan di area leher 
  • Penyakit Difteri bisa fatal jika tidak disembuhkan sejak dini dikarenakan dapat membuat orang terkena Difteri mengalami beberapa kejadian seperti penglihatan kabur, keringat dingin, nafas terasa sesak, jantung berdebar kencang, kulit membiru dan pucat. 


Cara pengobatan Difteri 


Selanjutnya di bawah ini seperti dikutip dari ala dokter adalah beberapa cara dalam pengobatan penyakit Difteri dan harus anda ketahui, apabila penyakit Difteri secara statistik 1 dari 10 pasien Difteri meninggal dunia walaupun sudah mendapatkan pengobatan intensif dari dokter.

Suntikan anti racun 


Pengobatan pertama yang biasanya diberikan oleh dokter untuk penderita Difteri yaitu diberikan suntikan anti racun Difteri dengan tujuan supaya bisa melawan racun yang dihasilkan oleh bakteri Difteri.

Obat antibiotik 


Pengobatan selanjutnya yang biasa dilakukan oleh dokter kepada pasien Difteri yaitu dengan memberikan obat antibiotik diantaranya venisilin atau eritromisin di mana antibiotik ini menjadi sesuatu yang sangat penting dan selanjutnya ada yang memberikan antibiotik yang dikonsumsi dan harus dihabiskan oleh pasien supaya benar-benar sembuh dari penyakit Difteri yang berbahaya.

Imunisasi DPT 


Penyakit Difteri sebetulnya bisa dicegah dengan melakukan Imunisasi DPT yaitu dengan memberikan vaksin Difteri yang nantinya dikombinasikan dengan vaksin tetanus dan batuk rejan di mana biasanya Imunisasi DPT menjadi imunisasi wajib yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat di Indonesia untuk anak usia 2 sampai 5 tahun dan juga anak 18 bulan.

Untuk anak dibawah 7 tahun yang sama sekali belum pernah mendapatkan Imunisasi DPT maka sangat direkomendasikan untuk dibawa ke dokter untuk dilakukan imunisasi DPT supaya terhindar dari berbagai penyakit salah satunya Difteri yang berbahaya.