Rabu, 08 Januari 2020

Serangan Iran Menewaskan 80 Tentara AS

ALHIDAMART.COM - Serangan Iran Menewaskan 80 Tentara AS Aksi balas dendam yang dilakukan oleh pemerintahan Iran ternyata bukan omongan belaka, pasalnya Belum lama ini tepat di hari Rabu dini hari tanggal 8 Januari 2020, iran langsung meluncurkan rudal yang sangat berbahaya dan mengincar pangkalan militer Amerika Serikat langsung memporak-porandakan beberapa area dan termasuk dikabarkan apabila dalam serangan Iran tersebut, iran langsung membunuh sebanyak 80 tentara Amerika Serikat.

Serangan Iran menewaskan 80 tentara AS menjadi salah satu Serangan yang sangat mematikan dan banyak yang menganggap apabila serangan tersebut penuh dengan dendam apalagi diketahui jika Belum lama ini salah seorang pemimpin Iran sengaja dibunuh oleh Amerika Serikat atas perintah dari Donald Trump sehingga hal ini membuat negara Iran murka dan selanjutnya mereka Langsung mengirimkan Serangan yang membabi buta ke beberapa pangkalan militer Amerika Serikat yang ada di Irak.

Serangan Iran-IGrubrodbass
Serangan Iran-IGrubrodbass


Seperti diketahui apabila serangan tersebut dilakukan oleh irgc atau dikenal sebagai Korps pegawai revolusi Iran yang selama ini dikenal tidak takut mati dan mereka pun langsung mengklaim apabila serangan tersebut sudah menewaskan sebanyak 80 tentara Amerika dan membuat luka 200 tentara lain.

Seperti dikutip laman Mehrnews, apabila Serangan yang dilakukan oleh tentara Iran kepada Amerika Serikat membuat 80 orang tewas dan membuat 200 orang terluka dan selanjutnya akibat selang tersebut, beberapa tentara yang selamat langsung dipindahkan keluar dari pangkalan udara dengan menggunakan helikopter.

Sehingga puluhan orang tewas dari Amerika Serikat ternyata berbanding terbalik ketika pernyataan presiden Amerika yaitu Donald Trump yang mengatakan jika Serdadu as yang ada di Irak dalam kondisi aman setelah terjadinya serangan rudal yang dilakukan oleh Iran.

Salah seorang petinggi Amerika Serikat memberikan penjelasan kepada beberapa media setempat, apabila pangkalan yang diserang oleh Iran dengan menggunakan rudal berbahaya mempunyai sistem peringatan serangan rudal yang masih aktif ketika terjadi insiden dan menurutnya, hal tersebut membuat seluruh prajurit dapat dengan tepat waktu bisa berlindung di ruang bawah tanah.

Sekitar 20. Pangkalan militer Al Asad yang dihuni oleh tentara Amerika dikabarkan terkena serangan 15 gudang dari Iran dan selanjutnya jumlah pesawat nirawak bersama helikopter dilaporkan hancur tak bersisa dimana dipastikan, pertahanan udara Amerika tidak bisa merespon serangan udara dari Iran.

Selanjutnya sekitar 104 titik penting yang berbasis militer Amerika Serikat sudah berhasil diidentifikasi dimana untuk basis militer Al Asad menjadi salah satu pangkalan terbesar kedua yang dimiliki oleh Amerika untuk angkatan darat laut dan udara mereka semenjak tahun 2014 di mana operasi tersebut menjadi basis tentara Denmark dan Australia.

Selanjutnya pihak irgc sudah menyasar dua pangkalan udara terbesar milik Amerika yaitu Al Asad dan Erbil yang berada di negara Irak untuk melakukan balas dendam setelah donald Trump memerintahkan kepada tentara Amerika untuk membunuh mayjen Sulaiman Qasem Soleimani.