Rabu, 30 Oktober 2019

Fakta Lem Aibon Rp 82 Miliar Yang Ditulis Dinas Pendidikan Jakarta

ALHIDAMART.COM - Fakta Lem Aibon Rp 82 Miliar Yang Ditulis Dinas Pendidikan Jakarta Belum lama ini, di media sosial Twitter langsung mendadak viral Tagar #Aibon dikarenakan salah seorang anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta yaitu William Aditya sarana membongkar APBD DKI Jakarta 2020 untuk Dinas Pendidikan Jakarta yang ternyata menganggarkan untuk lem Aibon merek Aica Aibon dengan anggaran yang sangat luar biasa yaitu sekitar Rp82,2 miliar, sehingga masalah ini langsung mendadak viral dan menjadi perbincangan netizen di Twitter, malahan langsung mendadak viral di Google trending. 

Anggaran Lem Aibon yang tertulis di APBD DKI Jakarta 2020 pertama kali diungkap oleh Fraksi Partai solidaritas Indonesia yaitu William Aditya sarana dimana melalui cuitan dirinya di media sosial Twitter ia merasa heran dengan anggaran untuk lem Aibon yang harus ditulis sampai puluhan miliar rupiah malahan di dalam ceritanya william Aditya sarana menyertakan langsung tautan link APBD DKI dan juga foto rincian detail anggaran lem Aibon untuk Suku Dinas Pendidikan wilayah I kota Jakarta Barat yang kabarnya untuk kegiatan biaya operasional pendidikan sekolah dasar negeri.

Fakta Lem Aibon Rp 82 Miliar - IG
Fakta Lem Aibon Rp 82 Miliar - IG


Terlihat jelas dari foto tersebut anggaran lem Aibon diusulkan untuk 37500 orang dalam kurun waktu selama 12 bulan dengan harga yang luar biasa yaitu sekitar Rp 184.000 per botol. 

Fakta Lem Aibon 


Ketika APBD dKI Jakarta yang menuliskan lem Aibon dengan harga yang fantastis, ternyata netizen pun langsung berkomentar pedas dan menanyakan terkait masalah tersebut dan di bawah ini adalah beberapa fakta tentang lem Aibon yang saat ini menjadi perbincangan netizen di media sosial. 

APBD Lem Aibon salah ketik 

Dikarenakan banyaknya netizen yang bertanya dan merasa aneh dengan anggaran pengadaan lem Aibon untuk dinas pendidikan yang mencapai puluhan miliar, pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta langsung memberikan klarifikasi jika hal tersebut adalah kesalahan saat menginput anggaran ke situs APBD DKI Jakarta. 

Setelah viral langsung dihapus 

Seperti diungkapkan akun anggota DPRD dari Fraksi PSI apabila postingan untuk APBD DKI Jakarta 2020 yang menuliskan lem Aibon Rp 82 miliar ternyata setelah viral langsung dihapus dan tidak bisa lagi diakses.


Lem Aibon mendadak viral 

Setelah diungkap oleh salah seorang anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta yaitu William Aditya sarana melalui akun Twitter miliknya, lem Aibon langsung trending di twitter dan banyak tanggapan netizen yang merasa aneh dengan anggaran pendidikan tersebut. 


Lem Aibon sering dipakai untuk mabuk 

Lem perekat serbaguna yang biasa dikenal dengan lem Aibon dan lem Fox memang menjadi salah satu sarana yang disalahgunakan oleh para pemakai untuk mabuk dikarenakan biasanya mereka mendapatkan sensasi High dan mereka pun akan mabuk dikarenakan di dalam lem Aibon terdapat kandungan LSD atau Lysergic Acid Diethilamide, sehingga banyak dari beberapa komentar netizen Apakah Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan memberikan lem Aibon tersebut untuk siswanya agar mabuk. 


Lem Aibon sangat berbahaya jika terhirup 

Menghirup uap yang ada ada Dari lem Aibon dipastikan sangat berbahaya dikarenakan bisa mengakibatkan kematian dan bagi orang yang sengaja menghirup nya maka akan kecanduan. Lem Aibon yang dihirup dalam jangka panjang bisa mengakibatkan kerusakan otak dan juga bisa mengakibatkan Sudden Sniffing Death 


Lem Aibon yang disalahgunakan dapat merusak sistem saraf 

Salah satu komponen yang ada di dalam lem Aibon yaitu inhalant ternyata sangat berbahaya dikarenakan pelarut solvent yang ada pada lem Aibon tersebut merupakan cairan yang mudah menguap dalam ruangan dan selanjutnya cairan tersebut ketika dihirup maka akan merusak sistem organ masuk sistem saraf manusia yang nantinya akan merusak jantung dan pernapasan. 

Entah apa yang merasukimu terkait anggaran APBD DKI Jakarta yang memasukkan lem Aibon dengan anggaran hampir Rp82 miliar yang saat ini mendadak viral dan menjadi pertanyaan seluruh netizen di Indonesia.

Related Posts