Editor
ALHIDAMART.COM - Fakta Penghargaan Diskotik Colosseum dari Gubernur DKI Belum lama ini sebuah penghargaan Adhi Karyawisata 2019 untuk diskotik Colosseum ternyata menuai kontroversi padahal sebelumnya Gubernur DKI Jakarta yaitu Anies Baswedan sudah memberikan penghargaan tersebut untuk diskotik yang memang selama ini identik dikenal oleh masyarakat menjadi lokasi yang tidak baik. Namun belakangan ini, penghargaan tersebut ternyata kembali dicabut oleh Pemprov DKI Jakarta seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta yaitu Syaifullah yang mengatakan jika pencabutan penghargaan dikarenakan adanya perkembangan fakta yang terjadi di lapangan terkait diskotik Colosseum.
Diskotik Colosseum adalah salah satu diskotik terbesar yang ada di DKI Jakarta yang belum lama ini mendapatkan penghargaan dari anies Baswedan sebagai salah satu tempat hiburan terbaik di Jakarta namun Sangat disayangkan, ternyata diskotik tersebut malah digunakan oleh beberapa orang menjadi tempat untuk mengkonsumsi narkoba setelah pihak kepolisian melakukan penggerebekan dan di lokasi tersebut banyak pengunjung yang positif memakai narkoba. Selanjutnya ada beberapa fakta yang berhasil kami rangkum dari berbagai sumber terkait diskotik Colosseum yang harus dicabut penghargaannya dan sampai saat ini menjadi perbincangan netizen di media sosial.
Dari pengakuan Pemprov DKI Jakarta melalui Sekda yaitu Syaifullah, apabila pihaknya menemukan beberapa fakta terkait diskotik Colosseum dimana pihak BNN memberikan teguran kepada kepala dinas yang mengatakan apabila pemberian penghargaan Adhi Karyawisata untuk diskotik ini sangat tidak direkomendasikan apalagi setelah terbukti dari beberapa hasil tes yang dilakukan kepada pengunjung positif menggunakan narkoba.
Seperti diketahui apabila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang didukung oleh beberapa tokoh ulama memberikan penghargaan adikarya wisata untuk diskotik Colosseum Jakarta di mana diskotik ini dianggap menjadi lokasi yang bersih dari narkotika apalagi sudah mempunyai surat izin dari pemerintah daerah dimana dilarang untuk memperjualbelikan narkoba dan barang Terlarang.
Namun Sangat disayangkan, ketika pihak BNN menemukan ada beberapa dari pengunjung yang positif narkoba maka dengan berat hati penghargaan tersebut kembali dicabut.
Seperti diketahui apabila Dinas Pariwisata dan kebudayaan Pemprov DKI Jakarta pada hari Senin 16 desember 2019 resmi mencabut penghargaan adikarya wisata 2019 untuk diskotik Colosseum dikarenakan terbukti dari penelusuran pihak Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta, sedikitnya 34 pengunjung diskotik Colosseum positif mengkonsumsi narkoba dan razia tersebut dilakukan pada tanggal 8 September 2019 yang lalu dan dari hasil pemeriksaan terdapat 34 pengunjung positif narkoba diantaranya 19 pria dan 15 perempuan.
Untuk hukum yang mengatur masalah tersebut yaitu tertuang pada pasal 54 ayat 1 peraturan Gubernur DKI Nomor 18 tahun 2018 di mana setiap badan usaha yang menyalahi aturan negara dan terbukti melakukan pembiaran terjadinya peredaran penjualan dan penggunaan narkotika di lokasi usaha yang sudah punya izin maka bisa dicabut izinnya, sehingga tidak salah jika Pemprov DKI mencabut penghargaan tersebut.
Dari catatan BNNP dKI Jakarta jika diskotik Colosseum adalah salah satu dari tiga klub malam yang ternyata direkomendasikan untuk ditutup karena terbukti terjadinya transaksi narkoba, walaupun begitu Dinas Pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta saat ini masih melakukan tahap pemanggilan dan memberikan teguran kepada pemilik diskotik Colosseum.
Pada pemberitaan yang viral di media sosial apabila Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta memberikan penghargaan kepada diskotik Colosseum dimana hal ini diputuskan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan melalui SK dengan nomor 388 2009 dimana pada website resmi Pemprov DKI Jakarta jika piagam penghargaan ini dibubuhi tanda tangan anies Baswedan atas nama Pemprov DKI Jakarta.
Akan tetapi Anies Baswedan sempat memberikan perintah inspektorat supaya melakukan pemeriksaan untuk jajaran yang terlibat dalam proses penilaian dan menurut Saefullah apa, ada beberapa dari mereka yang terbukti lalai dan dipastikan mendapatkan sanksi salah satunya adalah dinonaktifkan.
Diskotik Colosseum adalah salah satu diskotik terbesar yang ada di DKI Jakarta yang belum lama ini mendapatkan penghargaan dari anies Baswedan sebagai salah satu tempat hiburan terbaik di Jakarta namun Sangat disayangkan, ternyata diskotik tersebut malah digunakan oleh beberapa orang menjadi tempat untuk mengkonsumsi narkoba setelah pihak kepolisian melakukan penggerebekan dan di lokasi tersebut banyak pengunjung yang positif memakai narkoba. Selanjutnya ada beberapa fakta yang berhasil kami rangkum dari berbagai sumber terkait diskotik Colosseum yang harus dicabut penghargaannya dan sampai saat ini menjadi perbincangan netizen di media sosial.
Dari pengakuan Pemprov DKI Jakarta melalui Sekda yaitu Syaifullah, apabila pihaknya menemukan beberapa fakta terkait diskotik Colosseum dimana pihak BNN memberikan teguran kepada kepala dinas yang mengatakan apabila pemberian penghargaan Adhi Karyawisata untuk diskotik ini sangat tidak direkomendasikan apalagi setelah terbukti dari beberapa hasil tes yang dilakukan kepada pengunjung positif menggunakan narkoba.
 |
| Fakta Penghargaan Diskotik Colosseum dari Gubernur DKI |
Fakta diskotik Colosseum
Untuk lebih lengkap terkait fakta diskotik Colosseum yang sebelumnya mendapatkan penghargaan dari DKI Jakarta melalui Gubernur DKI dan selanjutnya dicabut, maka silakan untuk melihat artikel berikut ini:Mendapatkan penghargaan
Seperti diketahui apabila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang didukung oleh beberapa tokoh ulama memberikan penghargaan adikarya wisata untuk diskotik Colosseum Jakarta di mana diskotik ini dianggap menjadi lokasi yang bersih dari narkotika apalagi sudah mempunyai surat izin dari pemerintah daerah dimana dilarang untuk memperjualbelikan narkoba dan barang Terlarang.
Namun Sangat disayangkan, ketika pihak BNN menemukan ada beberapa dari pengunjung yang positif narkoba maka dengan berat hati penghargaan tersebut kembali dicabut.
Penghargaan kembali dicabut Dinas Pariwisata Jakarta
Seperti diketahui apabila Dinas Pariwisata dan kebudayaan Pemprov DKI Jakarta pada hari Senin 16 desember 2019 resmi mencabut penghargaan adikarya wisata 2019 untuk diskotik Colosseum dikarenakan terbukti dari penelusuran pihak Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta, sedikitnya 34 pengunjung diskotik Colosseum positif mengkonsumsi narkoba dan razia tersebut dilakukan pada tanggal 8 September 2019 yang lalu dan dari hasil pemeriksaan terdapat 34 pengunjung positif narkoba diantaranya 19 pria dan 15 perempuan.
Untuk hukum yang mengatur masalah tersebut yaitu tertuang pada pasal 54 ayat 1 peraturan Gubernur DKI Nomor 18 tahun 2018 di mana setiap badan usaha yang menyalahi aturan negara dan terbukti melakukan pembiaran terjadinya peredaran penjualan dan penggunaan narkotika di lokasi usaha yang sudah punya izin maka bisa dicabut izinnya, sehingga tidak salah jika Pemprov DKI mencabut penghargaan tersebut.
Catatan rilis BNNP
Dari catatan BNNP dKI Jakarta jika diskotik Colosseum adalah salah satu dari tiga klub malam yang ternyata direkomendasikan untuk ditutup karena terbukti terjadinya transaksi narkoba, walaupun begitu Dinas Pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta saat ini masih melakukan tahap pemanggilan dan memberikan teguran kepada pemilik diskotik Colosseum.
Sudah ada tanda tangan anies Baswedan
Pada pemberitaan yang viral di media sosial apabila Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta memberikan penghargaan kepada diskotik Colosseum dimana hal ini diputuskan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan melalui SK dengan nomor 388 2009 dimana pada website resmi Pemprov DKI Jakarta jika piagam penghargaan ini dibubuhi tanda tangan anies Baswedan atas nama Pemprov DKI Jakarta.
Akan tetapi Anies Baswedan sempat memberikan perintah inspektorat supaya melakukan pemeriksaan untuk jajaran yang terlibat dalam proses penilaian dan menurut Saefullah apa, ada beberapa dari mereka yang terbukti lalai dan dipastikan mendapatkan sanksi salah satunya adalah dinonaktifkan.