Senin, 13 April 2020

Fakta Buku Tere Liye Yang Diamankan Polisi Bersama 3 Anggota Anarko Asal Banjar

ALHIDAMART.COM - Fakta Buku Tere Liye Yang Diamankan Polisi Bersama 3 Anggota Anarko Asal Banjar Belum lama ini 3 orang pemuda yang diketahui sebagai anggota kelompok anarko yang selama ini meresahkan masyarakat dikarenakan membuat vandalisme di tengah wabah bencana virus Corona. Ketiga pemuda tersebut diketahui nama inisial dengan nama bhs berusia 20 tahun, aa 20 tahun, dan DMA berusia 20 tahun. Ketiga anggota kelompok vandalisme asal Banjar tersebut dibekuk oleh pihak kepolisian setelah melakukan Coretan provokatif di beberapa dinding yang ada di kota Banjar dan juga pihak kepolisian menyita beberapa barang bukti diantaranya adalah buku karya Tere Liye berjudul Negeri para bedebah.

Dalam aksi penangkapan kepada tiga pelaku vandalisme asal Banjar yang diketahui menjadi anggota kelompok anarko, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti salah satunya adalah buku Tere Liye berjudul Negeri para bedebah, dan selanjutnya sampai sekarang ini mendadak viral dikarenakan selama ini Tere Liye adalah sosok yang selalu memberikan mutiara kata di media sosial namun ternyata ada salah satu buku yang diterbitkan seperti bernada provokatif dan juga saat itu, buku tersebut malah menjadi barang bukti dari pelaku vandalisme kelompok anarko.

Fakta Buku Tere Liye - Twitter
Fakta Buku Tere Liye - Twitter


Ada beberapa fakta yang berhasil kami rangkum dari berbagai sumber di internet terkait barang bukti buku milik Tere Liye saat diamankan bersama tiga pelaku vandalisme asal Banjar.

Fakta buku Tere Liye jadi barang bukti kelompok anarko 


Di bawah ini adalah beberapa fakta yang berhasil kami rangkum dari berbagai sumber di internet tentang viralnya Tere Liye di media sosial Twitter setelah salah satu bukunya dijadikan barang bukti atas penangkapan 3 pelaku vandalisme yang sangat merasakan masyarakat.

Kelompok anarko asal Banjar ditangkap polisi 


Awal mula kejadian viralnya trending dengan #tereliye yaitu di saat pihak kepolisian menangkap tiga pemuda berinisial BHS (20), AA (20) dan DMA (20) yang melakukan aksi vandalisme dengan melakukan pembuatan coretan bernada provokatif di beberapa dinding Kota Banjar dan selanjutnya hal ini sangat meresahkan apalagi ketiganya diketahui sebagai geng anarko.

Buku Tere Liye 

BUku Tere Liye Negeri Para Bedebah - Twitter
BUku Tere Liye Negeri Para Bedebah - Twitter


Saat penggeledahan dan penangkapan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian, ada salah satu yang menarik perhatian netizen ketika disebutkan dari sejumlah Barang bukti yang diamankan oleh pihak kepolisian tentang aksi vandalisme, yaitu salah satunya buku berjudul Negeri para bedebah yang ditulis oleh Tere Liye yang selama ini dikenal sebagai penulis dan juga yang aktif di media sosial yang memberikan banyak kata mutiara.

Daftar buku yang disita 


Ketika melakukan konferensi pers polres Banjar langsung memberikan informasi terkait beberapa buku yang mereka Sita dari ketiga pelaku di mana judul buku tersebut di antaranya adalah:


  1. Buku berjudul Muhammad Mark Marhaen 
  2. Buku berjudul sebuah seni untuk bersikap bodo amat 
  3. Buku berjudul bertuhan tanpa beragama 
  4. Buku berjudul seks dan revolusi 
  5. Buku berjudul Syekh Siti Jenar 
  6. Buku berjudul Nietzsche Sabda Zarathustra 
  7. Buku berjudul Negeri para bedebah. 


Dari 7 buku yang diamankan oleh pihak Kepolisian ternyata yang membuat netizen merasa kaget ya itu salah satu buku berjudul Negeri para bedebah dikarenakan buku tersebut adalah hasil karya Tere Liye yang selama ini dikenal oleh netizen sebagai sosok yang suka memberikan inspirasi melalui kata-kata.

Barang bukti 


Ketika menangkap 3 pelaku yang sudah diamankan oleh Polisi di mana 3 pelaku tersebut berasal dari kota Banjar, polisi mengamankan beberapa barang bukti diantaranya 7 buku, smartphone, alat untuk mencoret dinding, 37 lembar pamflet yang bertuliskan kapitalisme adalah virus dan dipastikan akan disebar oleh oknum tersebut, literasi, dan beberapa barang bukti lainnya.

Komentar netizen pada buku Tere Liye 


Setelah pihak kepolisian melakukan konferensi pers terkait beberapa barang bukti yang mereka amankan dari ketiga pelaku, ternyata netizen sampai sekarang ini malah mempertanyakan terkait buku yang ditulis oleh Tere Liye mereka anggap sangat tidak cocok untuk dijadikan barang bukti. Malahan netizen menyuruh kepada polisi untuk mempelajari buku tersebut dikarenakan di dalamnya adalah sebuah karya seni malahan di dalam buku tersebut tidak ada yang menyuruh untuk melakukan vandalisme.

Klarifikasi polisi 


Ketika banyak komentar dari netizen yang memprotes tentang barang bukti beberapa buku salah satunya hasil karya Tere Liye, pihak kepolisian langsung memberikan klarifikasi melalui Kabid humas Polda Jawa Barat yaitu Kombes Sapto Erlangga, apabila beberapa buku yang diamankan oleh Polisi bukanlah sebagai barang bukti melainkan hanya dijadikan barang yang saat itu diamankan oleh petugas kepolisian dari ketiga pelaku vandalisme.

Selanjutnya menurut polisi, apabila beberapa buku yang diamankan memang tidak ada kaitannya dengan apa yang dilakukan oleh ketiga pelaku dikarenakan polisi sudah sangat mengerti tentang isi buku yang tidak ada sangkut pautnya dengan Panda lisme.

Isi buku karya Tere Liye 


Apabila kami membaca dari beberapa keterangan di Google jika buku yang ditulis oleh Tere Liye dengan judul Negeri para bedebah adalah salah satu buku review tentang dongeng realistis dan bukan menyindir negara Indonesia dimana kisah tersebut ditulis oleh Tere Liye untuk review sebuah kisah konsultan keuangan profesional yang mempunyai nama Thomas yang sedang sibuk dengan pekerjaannya dan ia harus menyelamatkan bank semesta milik Om Lim di mana perjuangan Thomas inilah yang menjadikan judul negeri para bedebah.

Sabtu, 11 April 2020

Fakta Kelompok Anarko Yang Berbuat Vandalisme dan Siap Menjarah di Tangerang

ALHIDAMART.COM - Fakta Kelompok Anarko Yang Berbuat Vandalisme dan Siap Menjarah di Tangerang Belum lama ini kapolda Metro Jaya irjen Nana sudjana langsung memberikan klarifikasi dan informasi kepada awak media terkait kelompok anarko atau kelompok berbaju hitam yang sebelumnya sempat viral di tahun 2019 yang lalu ketika kelompok tersebut masuk di Aksi demo dan menimbulkan kericuhan terutama di Surabaya dan Bandung. Ternyata kelompok anarko dikabarkan sudah melakukan vandalisme di Tangerang Banten dan memanfaatkan momen wabah virus Corona untuk berbuat onar dan aksi terorisme di berbagai wilayah di Indonesia dan hal tersebut diketahui setelah pihak Kapolda Metro Jaya menangkap 3 anggota anarko di salah satu cafe yang ada di Tangerang.

Kelompok anarko adalah kelompok vandalisme yang sangat meresahkan pihak kepolisian dan masyarakat di Indonesia dimana aksi mereka pernah menyusup di beberapa aksi demo yang ada di berbagai wilayah di tanah air sehingga Berujung anarkisme dan ketidak amanan. Malahan untuk di tahun 2020, vandalisme yang dilakukan oleh kelompok ini terbilang semakin masif di mana mereka mencoret beberapa dinding tembok dan juga dikabarkan akan melakukan penjarahan dan pembakaran di berbagai wilayah.

Fakta kelompok anarko 


Kelompok anarko Vandalisme-IGsultrainformasi
Kelompok anarko Vandalisme-IGsultrainformasi


Di bawah ini adalah beberapa fakta yang berhasil kami rangkum dari berbagai sumber di internet terkait kelompok anarko yang sangat meresahkan masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia.


Berbuat vandalisme 


Kelompok ini suka sekali melakukan vandalisme di mana untuk kalian yang belum mengetahui vandalisme, menurut kamus besar Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Wikipedia, vandalisme adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lain dengan menambahkan tulisan untuk membuat onar dan provokator.

Hal ini pun dilakukan oleh kelompok tersebut di mana yang paling terbaru, mereka Menuliskan beberapa kata seperti sudah krisis saatnya membakar dan sebagainya.


3 orang ditangkap polisi 


Seperti diungkapkan oleh Irjen Nana sudjana selaku Kapolda Metro Jaya, pihak kepolisian telah menangkap 3 orang kelompok anarko diantaranya bernama Rizki berusia 19 tahun, Aflah berusia 18 tahun dan selanjutnya Rio berusia 18 tahun dimana ketiga anggota kelompok anarko ditangkap di kota Tangerang Banten pada hari Jumat 10 April 2020.

Ketiga pelaku diketahui sudah melakukan Coretan Di 4 TKP dengan tulisan yang dianggap sangat meresahkan bagi warga Tangerang Kota apalagi sekarang ini warga sedang menghadapi wabah virus Corona dan pastinya ketiga orang ini patut untuk ditangkap oleh pihak Kepolisian.

Tulisan vandalisme kelompok anarko 


Ketiga orang tersebut yang sudah ditangkap oleh Polisi diketahui menuliskan tulisan vandalisme dengan ada provokator caranya adalah kill the Rich yang artinya bunuh orang kaya, selanjutnya sudah krisis saatnya membakar, dan yang terakhir mau mati konyol atau melawan.

Motif kelompok anarko 


Ketika pihak kepolisian melakukan intrograsi kepada ketiga pelaku, mereka mengatakan apabila vandalisme yang dilakukan dikarenakan tidak puas dengan kebijakan pemerintah dan mereka pun ingin mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap oleh mereka tidak Pro kepada rakyat kecil apalagi seperti sekarang ini sedang berada dalam wabah virus Corona covid-19.

Siap melakukan pembakaran dan penjarahan 


Menurut Kapolda Metro Jaya apabila kelompok anarko setelah ditelusuri melalui HP yang menjadi barang bukti, kelompok tersebut tanggal 18 April 2020 yang akan datang dikabarkan akan melakukan vandalisme secara bersama-sama dan juga diikuti dengan aksi pembakaran dan penjarahan di beberapa kota besar di antaranya yang ada di pulau Jawa.


Jerat hukum untuk kelompok vandalisme 


Seperti diungkapkan oleh polda Metro Jaya, kelompok anarko yang suka vandalisme akan dikenakan pasal 14 dan pasal 15 undang-undang no 1 tahun 1946 terkait peraturan hukum pidana dan pasal 160 KUHP yaitu berbuat onar dengan membuat berita bohong yang diancam dengan hukuman penjara sampai 10 tahun.