Selasa, 05 Oktober 2021

Sejarah dan Amalan Rebo Wekasan 'Arba Mustakmir' Yang Jatuh Esok

ALHIDAMART.COM - Sejarah dan Amalan Rebo Wekasan 'Arba Mustakmir' Yang Jatuh Esok Bagi anda semua yang belum mengetahui apabila besok Rabu 5 Oktober 2021 merupakan hari Rabu wekasan atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan Rebo wekasan di mana Di dalam bahasa Arab biasa dikenal dengan Arba musta'mir di mana pada hari tersebut merupakan hari rabu terakhir dibulan Safar dan biasanya di beberapa daerah di Indonesia suka melakukan kegiatan tolak bala baik dengan melakukan dzikir bersama, menulis wifik ilmu hikmah yang dimasukkan ke dalam air dengan tujuan untuk menolak bala dikarenakan pada hari tersebut di dalam beberapa keterangan kontemporer akan turun sebanyak 320.000 bencana dan penyakit sehingga walaupun dalilnya tidak kuat, bagi umat muslim yang ikhtiat bisa melakukan hal tersebut dengan tujuan tetap karena Allah supaya terhindar dari segala mara bahaya. 

Rebo wekasan atau di dalam bahasa Arab disebut dengan arba mustakmir di tahun 2021 ini jatuh pada hari Rabu 5 Oktober. Sudah menjadi kebiasaan dan ritual tradisi di beberapa daerah apabila pada hari Rabu terakhir dibulan Safar, masyarakat muslim melakukan beberapa ritual baik ritual keagamaan sampai ritual adat istiadat yang memang sudah melekat sejak zaman dahulu sampai sekarang walaupun di beberapa daerah sudah mulai banyak ditinggalkan dikarenakan tergerus dengan paham yang kembali ke Alquran dan sunnah Rasulullah SAW. 

Arti Rabu wekasan 


Pengertian Rebo wekasan seperti dikutip dari berbagai sumber yang kami rangkum, rebo wekasan atau Arba mustamir adalah hari Rabu terakhir dibulan Safar dimana bulan tersebut merupakan bulan kedua dari 12 bulan tahun Hijriyah di mana di bulan Safar sejak zaman Jahiliyah sampai zaman Rasulullah SAW menjadi salah satu bulan yang termasuk bulan sial dan penuh marabahaya seperti banyaknya orang yang meninggal dunia, menjadi bulan munculnya ratusan ribu penyakit, dan bulan yang harus mendekatkan diri hamba kepada Sang Khalik dengan melakukan banyak ritual ibadah dan juga pengakuan dosa kepada Allah SWT. 

Rebo Wekasan 2019 - ALHIDAMART
Rebo Wekasan 2019 - ALHIDAMART


Sejarah dan dalil Rabu wekasan 


Dalam beberapa keterangan untuk peringatan sejarah Rebo wekasan sendiri memang tidak ada dalil dari Rasulullah SAW akan tetapi didalam beberapa sejarah yang termaktub dalam beberapa kitab salah satunya kitab Al-Jawahir al-Khoms karya Syech Kamil Fariduddin as-Syukarjanji yang ada di halaman ke-5 dalam kitab tersebut dituliskan apabila tiap tahun tepat di hari Rabu terakhir dibulan Safar, allah menurunkan sebanyak 320 ribu bala bencana dan penyakit di muka bumi dan di hari tersebut menjadi hari yang paling sulit jika dibandingkan beberapa hari dalam satu tahun. 

Selanjutnya di dalam kitab tersebut dituliskan dianjurkan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT walaupun untuk masalah salat rabu wekasan mendapatkan tentangan dari berbagai ulama Imam Syafi'i dikarenakan tidak ada salat Rabu wekasan melainkan niatnya bisa diganti dengan salat sunnah biasa akan tetapi di dalam cerita tersebut dianjurkan untuk salat 4 rokaat dengan setiap rakaatnya membaca surat al-fatihah 17 kali dan surat al-ikhlas 4 kali selanjutnya surat al-falaq anas 1 kali. Namun harus anda ketahui, apabila di dalam beberapa hadits shohih maupun Hadits sunan memang tidak ada penjelasan apapun terkait sholat di hari Rabu wekasan sehingga bagi nahdliyin, untuk niatnya sangat tidak diperbolehkan niat salat Rabu wekasan akan tetapi diganti dengan niat sunat biasa. 

Selanjutnya dalil yang menjelaskan Rabu wekasan tercatat Di dalam kitab Kanzun Najah was-Suraar fi Fadail al-Azmina wasy-Syuhaa, karangan Syekh Abdul Hamid Al quds yaitu salah seorang imam besar Masjidil Haram yang mengatakan dimana banyak aulia Allah SWT yang mempunyai pengetahuan spiritual yang tinggi suka menandai apabila setiap tahun terdapat 320.000 balai yang jatuh pada hari Rabu terakhir dibulan Safar. 

Budaya Jawa tentang Rebo wekasan 


Tidak bisa dipungkiri ketika memasuki rebo wekasan atau hari terakhir di bulan Safar tepatnya hari Rabu, budaya Jawa ketika memasuki Rabu wekasan ternyata lebih kental dimana mereka suka melakukan banyak aktivitas Islami seperti melakukan dzikir bersama, melakukan tahlilan bersama, makan bersama, sampai salat Sunnah lidaf'il bala, dan ada juga yang mandi di Rebo wekasan. 

Di beberapa wilayah di pulau Jawa malahan suka dilakukan kirab sedekah atau yang biasa dikenal dengan acara tradisi NGIRAB di antaranya di daerah Jogja dan Cirebon. 

Ulama ahli hikmah tentang Rebo wekasan 


Di wilayah Indonesia masih banyak para penganut ilmu hikmah di mana mereka mempunyai insting yang berbeda dengan orang biasa dan biasanya ketika menyambut hari Rabu wekasan mereka akan menulis WiFik yang tercantum kitab Hikmah seperti kitab asrorul Hikmah, kitab mujarobat, kitab sifaul Anbiya, dan beberapa kitab hikmah lainnya Dan biasanya ketika memasuki Rabu wekasan mereka akan melakukan dzikir dan selanjutnya menulis di dalam kertas beberapa aufaq yang dipercaya bisa menangkal seluruh bala yang turun di Rebo terakhir di bulan Safar. 




Kesimpulan Rabu wekasan 


Dikarenakan peringatan Rebo wekasan ada yang memperingati dan juga ada yang tidak maka Menurut kami hal tersebut kembali ke masing-masing kepercayaan dan kembali pada mazhab yang dianut oleh masyarakat yang beragama Islam, dikarenakan bagi sejumlah masyarakat di berbagai daerah ketika memasuki Rebo wekasan maka mereka lebih berhati-hati supaya dijauhkan dari marabahaya dengan melakukan banyak kegiatan dzikir dan bagi yang tidak mempercayai maka hal tersebut tidak menjadi sesuatu yang biasa dikarenakan kembali pada keimanan masing-masing.

Rabu, 14 Oktober 2020

Sejarah, Amalan dan Arti Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir Yang Jatuh Besok

ALHIDAMART.COM - Sejarah, Amalan dan Arti Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir Yang Jatuh Besok Bagi anda semua yang belum mengetahui apabila besok rabu 23 Oktober 2019 merupakan hari Rabu wekasan atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan Rebo wekasan di mana Di dalam bahasa Arab biasa dikenal dengan Arba musta'mir di mana pada hari tersebut merupakan hari rabu terakhir dibulan Safar dan biasanya di beberapa daerah di Indonesia suka melakukan kegiatan tolak bala baik dengan melakukan dzikir bersama, menulis wifik ilmu hikmah yang dimasukkan ke dalam air dengan tujuan untuk menolak bala dikarenakan pada hari tersebut di dalam beberapa keterangan kontemporer akan turun sebanyak 320.000 bencana dan penyakit sehingga walaupun dalilnya tidak kuat, bagi umat muslim yang ikhtiat bisa melakukan hal tersebut dengan tujuan tetap karena Allah supaya terhindar dari segala mara bahaya. 

Rebo wekasan atau di dalam bahasa Arab disebut dengan arba mustakmir di tahun 2019 ini jatuh pada hari Rabu 23 Oktober. Sudah menjadi kebiasaan dan ritual tradisi di beberapa daerah apabila pada hari Rabu terakhir dibulan Safar, masyarakat muslim melakukan beberapa ritual baik ritual keagamaan sampai ritual adat istiadat yang memang sudah melekat sejak zaman dahulu sampai sekarang walaupun di beberapa daerah sudah mulai banyak ditinggalkan dikarenakan tergerus dengan paham yang kembali ke Alquran dan sunnah Rasulullah SAW. 

Arti Rabu wekasan 


Pengertian Rebo wekasan seperti dikutip dari berbagai sumber yang kami rangkum, rebo wekasan atau Arba mustamir adalah hari Rabu terakhir dibulan Safar dimana bulan tersebut merupakan bulan kedua dari 12 bulan tahun Hijriyah di mana di bulan Safar sejak zaman Jahiliyah sampai zaman Rasulullah SAW menjadi salah satu bulan yang termasuk bulan sial dan penuh marabahaya seperti banyaknya orang yang meninggal dunia, menjadi bulan munculnya ratusan ribu penyakit, dan bulan yang harus mendekatkan diri hamba kepada Sang Khalik dengan melakukan banyak ritual ibadah dan juga pengakuan dosa kepada Allah SWT. 

Rebo Wekasan 2019 - ALHIDAMART
Rebo Wekasan 2019 - ALHIDAMART


Sejarah dan dalil Rabu wekasan 


Dalam beberapa keterangan untuk peringatan sejarah Rebo wekasan sendiri memang tidak ada dalil dari Rasulullah SAW akan tetapi didalam beberapa sejarah yang termaktub dalam beberapa kitab salah satunya kitab Al-Jawahir al-Khoms karya Syech Kamil Fariduddin as-Syukarjanji yang ada di halaman ke-5 dalam kitab tersebut dituliskan apabila tiap tahun tepat di hari Rabu terakhir dibulan Safar, allah menurunkan sebanyak 320 ribu bala bencana dan penyakit di muka bumi dan di hari tersebut menjadi hari yang paling sulit jika dibandingkan beberapa hari dalam satu tahun. 

Selanjutnya di dalam kitab tersebut dituliskan dianjurkan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT walaupun untuk masalah salat rabu wekasan mendapatkan tentangan dari berbagai ulama Imam Syafi'i dikarenakan tidak ada salat Rabu wekasan melainkan niatnya bisa diganti dengan salat sunnah biasa akan tetapi di dalam cerita tersebut dianjurkan untuk salat 4 rokaat dengan setiap rakaatnya membaca surat al-fatihah 17 kali dan surat al-ikhlas 4 kali selanjutnya surat al-falaq anas 1 kali. Namun harus anda ketahui, apabila di dalam beberapa hadits shohih maupun Hadits sunan memang tidak ada penjelasan apapun terkait sholat di hari Rabu wekasan sehingga bagi nahdliyin, untuk niatnya sangat tidak diperbolehkan niat salat Rabu wekasan akan tetapi diganti dengan niat sunat biasa. 

Selanjutnya dalil yang menjelaskan Rabu wekasan tercatat Di dalam kitab Kanzun Najah was-Suraar fi Fadail al-Azmina wasy-Syuhaa, karangan Syekh Abdul Hamid Al quds yaitu salah seorang imam besar Masjidil Haram yang mengatakan dimana banyak aulia Allah SWT yang mempunyai pengetahuan spiritual yang tinggi suka menandai apabila setiap tahun terdapat 320.000 balai yang jatuh pada hari Rabu terakhir dibulan Safar. 

Budaya Jawa tentang Rebo wekasan 


Tidak bisa dipungkiri ketika memasuki rebo wekasan atau hari terakhir di bulan Safar tepatnya hari Rabu, budaya Jawa ketika memasuki Rabu wekasan ternyata lebih kental dimana mereka suka melakukan banyak aktivitas Islami seperti melakukan dzikir bersama, melakukan tahlilan bersama, makan bersama, sampai salat Sunnah lidaf'il bala, dan ada juga yang mandi di Rebo wekasan. 

Di beberapa wilayah di pulau Jawa malahan suka dilakukan kirab sedekah atau yang biasa dikenal dengan acara tradisi NGIRAB di antaranya di daerah Jogja dan Cirebon. 

Ulama ahli hikmah tentang Rebo wekasan 


Di wilayah Indonesia masih banyak para penganut ilmu hikmah di mana mereka mempunyai insting yang berbeda dengan orang biasa dan biasanya ketika menyambut hari Rabu wekasan mereka akan menulis WiFik yang tercantum kitab Hikmah seperti kitab asrorul Hikmah, kitab mujarobat, kitab sifaul Anbiya, dan beberapa kitab hikmah lainnya Dan biasanya ketika memasuki Rabu wekasan mereka akan melakukan dzikir dan selanjutnya menulis di dalam kertas beberapa aufaq yang dipercaya bisa menangkal seluruh bala yang turun di Rebo terakhir di bulan Safar. 




Kesimpulan Rabu wekasan 


Dikarenakan peringatan Rebo wekasan ada yang memperingati dan juga ada yang tidak maka Menurut kami hal tersebut kembali ke masing-masing kepercayaan dan kembali pada mazhab yang dianut oleh masyarakat yang beragama Islam, dikarenakan bagi sejumlah masyarakat di berbagai daerah ketika memasuki Rebo wekasan maka mereka lebih berhati-hati supaya dijauhkan dari marabahaya dengan melakukan banyak kegiatan dzikir dan bagi yang tidak mempercayai maka hal tersebut tidak menjadi sesuatu yang biasa dikarenakan kembali pada keimanan masing-masing.