Sabtu, 06 Februari 2021

Fakta dan Makna Lagu Genjer-Genjer Yang Dilarang Sejak ORBA

 ALHIDAMART.COM - Fakta dan Makna Lagu Genjer-Genjer Yang Dilarang Sejak ORBA Salah satu lagu yang sekarang ini trending dan menjadi perbincangan netizen di media sosial yaitu lagu lama berjudul genjer-genjer. Lagu ini, menjadi salah satu lagu yang sangat dilarang semenjak Orde Baru dikarenakan ada indikasi dalam makna lirik lagu genjer-genjer yang berhubungan erat dengan Partai Komunis yaitu PKI. Konspirasi yang dituding oleh pemerintah Orde Baru pada lirik lagu genjer-genjer ada erat kaitannya dengan PKI yang memang sangat dilarang oleh pemerintah saat itu sampai sekarang. 


Lagu genjer-genjer menjadi salah satu lagu yang memang sangat ditakuti oleh pemerintah Orde Baru dimana lagu ini diciptakan untuk menggambarkan situasi dan juga kondisi seluruh masyarakat Indonesia terutama masyarakat Banyuwangi ketika berada pada masa penjajahan Jepang dan selanjutnya seiring perkembangan, dan lagu tersebut merupakan lagu untuk mengisaratkan penderitaan rakyat Indonesia ternyata mulai bergeser makna. 


Fakta lagu genjer-genjer 


Lagu Genjer-Genjer - Youtube
 Lagu Genjer-Genjer - Youtube



Di bawah ini adalah beberapa fakta terkait lagu genjer-genjer yang menjadi salah satu lagu dilarang dan dicekal masa orde baru atau orba. 


Dilarang sejak pemerintah orba 


Dikarenakan dalam liriknya mengandung beberapa hal konspirasi tentang PKI, pemerintahan orde baru yang saat itu kepala negaranya almarhum Soeharto langsung melarang beredarnya lagu tersebut dengan alasan terdapat intrik dari lirik yang ada kaitannya dengan PKI. 


Sejarah lagu genjer-genjer 


Negara Jepang saat itu merebut kekuasaan Belanda dan selanjutnya mereka membuat kebijakan pemerintah yang sangat kejam dan hal ini mengakibatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Indonesia saat itu semakin tidak mampu malahan berada di garis kemiskinan. 


Di dalam salah satu buku yang dirilis di tahun 2007 seperti yang diungkapkan utan Parlindungan melalui buku berjudul musik dan politik genjer-genjer kuasa dan kontestasi makna apabila masyarakat Banyuwangi di saat itu terkenal dengan daerah yang sangat kaya yang ternyata terkena imbas dari keberadaan kependudukan Jepang. 


Warga Banyuwangi terpaksa mengolah daun genjer yang berada di sekitar sungai untuk dijadikan bahan makanan pokok sehingga mereka yang tadinya kaya menjadi miskin. 


Pencipta lagu genjer-genjer 


Salah satu masyarakat asal Banyuwangi bernama Muhammad Arif yang juga seorang musisi yang sangat terkenal dari sana ternyata berpikiran pintar dengan membuat sebuah lagu berjudul genjer-genjer di mana Iya merangkum peristiwa saat penjajahan Jepang ke dalam lagu tersebut. 


Erat Dengan PKI 


Setelah terjadinya gerakan s30pki yang menyeret Partai Komunis Indonesia ternyata lagu genjer-genjer langsung dicekal dan dilarang dan dianggap sebagai lagu PKI dikarenakan ternyata, sang pencipta lagu bergabung dengan PKI. 


Muhammad Arif sang pencipta lagu ternyata bergabung dengan lekra atau lembaga kebudayaan rakyat yang menjadi salah satu lembaga kebudayaan yang berafiliasi dengan partai PKI dan ternyata lagu ini menjadi salah satu bukti konsep seni untuk rakyat yang diperuntukkan bagi publik dan politik. 


Semenjak itulah lagu genjer-genjer yang memperoleh tempat di hati banyak orang dan juga kalangan politik langsung disuguhkan kepada petinggi PKI yang suka singgah di Banyuwangi dan ternyata PKI sangat tertarik dengan lagu tersebut sehingga sampai sekarang lagu genjer-genjer tidak bisa lepas dengan nuansa PKI. 


DN Aidit mengklaim apabila lagu genjer-genjer menjadi salah satu lagu mars PKI dimana dalam setiap pembukaan pertemuan PKI ternyata suka membawa lagu ini sehingga sangat tidak terpisahkan dan sangat erat dengan unsur PKI. 


Alasan lagu genjer-genjer dilarang 


Selanjutnya di bawah ini adalah beberapa alasan yang harus anda ketahui Kenapa lagu ini sangat dilarang semenjak pemerintahan orde baru dan hal ini dikarenakan: 


  1. Pengarang atau pencipta lagu genjer-genjer dan juga lagu tersebut bertumpu pada kedekatan dengan PKI yang secara langsung menanamkan konsekuensi di dalam lagu ini. 
  2. Terdapat beberapa isu yang beredar di kalangan umum baik saat itu dibangun oleh pemerintah dan masyarakat luas semenjak Orde Baru apabila lagu genjer-genjer mengandung stigma komunis. 
  3. Susunan lirik pada lagu tersebut dianggap sebagai simbol atau bermakna ganda sehingga diklaim terdapat konspirasi. 


Makna lagu genjer-genjer 


Seperti dikutip dari berbagai sumber di internet untuk lirik lagu genjer-genjer bisa kalian lihat pada gambar berikut, dan untuk maknanya adalah: 


Fakta dan Makna Lagu Genjer-Genjer
Fakta dan Makna Lagu Genjer-Genjer



  • Genjer-genjer pematang sawah yang berhamburan 2X 
  • Ibunya anak datang-datang mencabut genjer 2X 
  • Dapat 1 bakul selanjutnya bergegas pergi mendapat yang kecil-kecil 
  • Genjer-genjer sudah bisa dibawa pulang 
  • Genjer-genjer pagi-pagi dijual di pasar 2X 
  • Dipasang berjejer di tali ditaruh di bawah 2X 
  • Ibunya Jebing membeli membawa belasan 
  • Genjer-genjer sekarang sudah siap diolah 
  • Genjer-genjer ke dalam Kendil air mendidih 2X 
  • Setengah matang diangkat ingin dijadikan lauk 2X 
  • Nasi dua piring sambal jeruk dicampur 
  • Genjer-genjer sekarang sudah siap dimakan.


Rabu, 30 September 2020

Peringatan G30S/PKI : Tata Cara Pengibaran Bendera Setengah Tiang 30 September

 ALHIDAMART.COM - Peringatan G30S/PKI : Tata Cara Pengibaran Bendera Setengah Tiang 30 September Tepat pada hari ini rabu 30 September 2020 adalah salah satu momen bersejarah bagi bangsa Indonesia dikarenakan terjadinya pemberontakan gerakan 30 S PKI sehingga tidak salah apabila G30S/PKI menjadi sarana bagi masyarakat Indonesia untuk kembali mengenang jasa pahlawan nasional yang gugur saat itu. Bukan hanya itu saja, pencarian kata Bendera Setengah Tiang sekarang ini langsung menjadi trending di Google dan juga Twitter sehingga banyak orang yang ingin mengetahui bagaimana aturan dan tata cara pengibaran bendera setengah tiang 30 September 2020. 


Dalam peringatan G30S PKI yang terjadi pada hari ini, pemerintah dan DPR memberikan instruksi untuk melakukan pengibaran bendera setengah tiang dalam rangka memperingati peristiwa Gerakan 30 September atau yang biasa dikenal dengan G30S/PKI. Bendera Setengah Tiang tersebut, bentuk rasa duka atas gugurnya jujuk perwira TNI yang dibantai secara keji oleh PKI dengan tuduhan makar terhadap Presiden Soekarno melalui dewan jenderal. 

Bendera Setengah Tiang
Pengibaran Bendera Setengah Tiang


Pengibaran bendera setengah tiang yang biasa dilakukan pada tanggal 30 September 2020 bukan hanya memperingati gerakan 30 S PKI akan tetapi dalam rangkaian menyambut peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober dan nantinya bendera akan dinaikkan satu tiang penuh. 


Bendera Setengah Tiang 


Untuk aturan pengibaran bendera setengah tiang dalam peringatan G30S PKI sudah tertulis dalam pasal 12 UU No 24 tahun 2009 terkait Bendera bahasa dan lambang negara juga lagu kebangsaan dimana bendera negara bisa dipakai sebagai tanda perdamaian, tanda berkabung, atau tanda penutup peti jenazah. 


Ketentuan Bendera Setengah Tiang


Selanjutnya di bawah ini adalah ketentuan yang harus kalian ketahui ketika ingin mengibarkan Bendera Setengah Tiang dalam beberapa moment seperti salah satunya G30S/PKI dan untuk ketentuannya adalah sebagai berikut. 


  1. Jika presiden dan wakil presiden meninggal dunia maka pengibaran bendera negara Setengah Tiang akan dilakukan dalam waktu 3 hari berturut-turut di semua wilayah NKRI dan juga seluruh kantor perwakilan RI di luar negeri. 
  2. Jika Pimpinan lembaga negara dan juga menteri ataupun pejabat setingkat menteri ada yang meninggal dunia, maka pengibaran bendera negara Setengah Tiang dilakukan 2 hari secara berturut-turut dan terbatas hanya di gedung atau kantor pejabat negara yang bersangkutan. 
  3. Jika anggota lembaga negara ataupun kepala daerah meninggal dunia, maka pengibaran bendera setengah tiang dilakukan 1 hari dan terbatas hanya di gedung atau kantor pejabat yang bersangkutan 
  4. Apabila pejabat meninggal dunia di luar negeri maka pengibaran bendera setengah tiang dilakukan semenjak tanggal kedatangan jenazah di Indonesia. 


Cara pengibaran bendera setengah tiang 


Untuk cara pengibaran bendera setengah tiang yaitu kalian bisa Menaikkan bendera sampai ujung tiang lalu dihentikan sebentar dan diturunkan tepat Setengah Tiang. 


Apabila ingin menurunkan Bendera Setengah Tiang maka dinaikkan terlebih dahulu sampai ujung tiang dan selanjutnya dihentikan sebentar lalu diturunkan. 


Waktu pengibaran bendera negara


Di bawah ini adalah waktu pengibaran bendera negara yang mungkin belum kalian ketahui di antaranya adalah sebagai berikut: 


  1. Hari kemerdekaan RI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 
  2. Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 
  3. Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 
  4. Hari Kesaktian Pancasila tanggal 1 Oktober 
  5. Hari sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 
  6. Hari Pahlawan tanggal 10 November. 


Selasa, 29 September 2020

Fakta Unik G30S/PKI: Istri DN Aidit Soetanti Pernah Mengelabui Aparat

ALHIDAMART.COM - Fakta Unik G30S/PKI: Istri DN Soetanti Aidit Pernah Mengelabui Aparat Seperti diketahui apabila dipa Nusantara Aidit atau yang biasa dikenal dengan nama DN Aidit yang menjadi ketua Central committee PKI adalah sosok yang paling Sentral dan banyak dibicarakan dari dulu sampai sekarang dikarenakan dirinya adalah Public Enemy Indonesia semenjak terjadinya peristiwa kekejaman  G30S/PKI yang terjadi pada tahun 1965 yang lalu. Sosok DN Aidit adalah orang nomor satu di PKI yang sangat mengetahui semua gerakan di tubuh partai yang yang ia anut, sehingga tidak salah Apabila pihak keamanan TNI Angkatan Darat waktu itu langsung memburu sosok DN Aidit yang melarikan diri dan sempat sempat dibantu oleh simpatisan PKI. 

Berbicara tentang sosok DN Aidit ternyata ada beberapa fakta unik G30S/PKI yang terkait dengan sosok DN Aidit di mana ternyata istri tercinta sempat mengelabui para petugas keamanan Indonesia dan kejadian itu terjadi di pada malam sebelum kejadian G30S PKI di mana istri ID bernama Soetanti sempat bertengkar dengan sang suami dikarenakan dN Aidit terus memaksa untuk pergi dengan para penjemput nya walaupun bertengkar akan tetapi DN Aidit pada saat itu langsung pergi bersama beberapa orang. 

Dikabarkan apabila DN Aidit hendak diamankan sesaat sebelum penculikan sejumlah Perwira Angkatan Darat yang akan dieksekusi oleh anggota PKI dan ternyata setelah 3 hari kejadian G30S PKI meletus di tahun 1965, istri DN Aidit menjadi sadar jika dirinya dipastikan tidak akan ketemu dengan suaminya lagi dan ia pun langsung meninggalkan rumah bersama 3 orang anak, yang ternyata, Soetanti saat itu dikabarkan pergi ke daerah Boyolali untuk menyusul DN Aidit dan bertemu dengan Bupati Boyolali yang waktu itu adalah tokoh partai Komunis Indonesia. 

DN Aidit - IGarsiptokohrebel
DN Aidit - IGarsiptokohrebel


Apakah istri DN Aidit bertemu dengan suaminya atau tidak namun di dalam sejarah terungkap apabila Soetanti bersama Bupati Boyolali dikabarkan berangkat ke Jakarta dengan cara menyamar sebagai suami istri yang membawa 2 orang anak untuk menyempurnakan penyamaran dan di awal sandiwara mereka memang sangat sukses akan tetapi selanjutnya tetangga mulai merasakan curiga, dikarenakan sikap anak angkat yang tidak pernah manja kepada orang tuanya malahan aparat pada mulanya sudah tertipu dengan penyamaran kedua orang tersebut. 

Setelah pihak kepolisian saat itu mengetahui apabila Soetanti adalah istri DN Aidit, selanjutnya Ia pun langsung ditangkap oleh aparat keamanan Indonesia dimana istri DN Aidit mengalami beberapa perpindahan penjara sampai tahun 1980 salah satunya di tahanan Kodim 66 dan penjara Bukit Duri. Setelah lepas dari penjara, Soetanti dikabarkan sempat membuka praktek sebagai dokter walaupun perempuan ini sempat mengalami sakit dan pada akhirnya meninggal dunia tepat di tahun 1991 yang lalu.

Minggu, 26 November 2017

Ceramah Soal PKI, Bibir Ketua FPI Bogor Sampai Jontor Dihajar Warga

ALHIDAMART.COM - Ceramah Soal PKI, Bibir Ketua FPI Bogor Sampai Jontor Dihajar Warga Salah satu kabar yang sekarang ini viral di media sosial, yaitu kasus penganiayaan yang dialami oleh salah seorang Keua FPI Bogor bernama Habib Hasan bin Alwi Assegaf, dimana saat itu pria yang ceramah mempunyai gaya khas ini harus mengalami penganiayaan dari salah seorang oknum warga setelah dirinya mengisi pengajian di daerah Jampang, Sukabumi, hari Kamis, 23 November 2017 kemarin.

Ketua FPI Bogor Habib Hasan bin Alwi Assegaf telah diserang oleh salah seorang warga yang tidak setuju dengan isi ceramah yang telah disampaikan oleh Habib Hasan ketika mengisi di salah satu pengajian di Jampang, Sukabumi. Kejadiannya begitu cepat dimana setelah Habib Hasan mengisi ceramah, yang mana isi ceramahnya tersebut menyinggung soal isu kebangkitan PKI, dirinya dihampiri warga dan saat itu sempat melakukan perdebatan.

Karena Habib Hasan yang akan melanjutkan pengajian ke daerah yang lain tidak mau menanggapi debat dari warga tersebut, akhirnya dirinya langsung meninggalkan lokasi pengajian dan akan menuju ke daerah Kiara Dua selanjutnya ke Cigaru, ternyata didalam perjalanan dirinya diikuti oleh warga dan selanjutnya diserang. Seperti diungkapkan oleh Novel Chaidir Hasan selaku Sekretaris Jenderal FPI, apabila Habib Hasan luka lebam dengan luka lumayan parah dibagian bibir.

Ketua FPI Bogor Dihajar Warga - Facebook
Ketua FPI Bogor Dihajar Warga - Facebook


“Jadi, kabar yang kami dapatkan beliau itu sudah selesai mengisi ceramah lalu didatangi oleh 2  orang yang ngajaknya untuk melakukan debat terkait  PKI. Akan tetapi, pas dirinya pulang sekitar jam 11 malam ia malah sudah ditunggu oleh warga dan motor yang ia kendarai sampai jatuh dan nyungsep lalu dipukul," tegas Novel Chaidir Hasan, Jumat (24/11/2017).

Dilain tempat, dari pengakuan korban yaitu Habib Hasan bin Alwi Assegaf memberikan penjelasan, apabila dirinya memang waktu itu sempat melakukan debat dengan dua orang yang saat itu kurang setuju dengan isi ceramah yang ia bawakan soal PKI. Habib Hasan menegaskan, jika kedua orang tersebut malah membela soal ideologi PKI akan tetapi pas dirinya pulang motor yang ia tumpangi malah ditendang sampai terjatuh lalu dipukul

Ketua FPI Bogor Habib Hasan bin Alwi Assegaf pun dikabarkan mengalami beberapa luka yang lumayan  serius tepat dibeberapa pelipis dan yang paling parah adalah dibagian bibirnya sampai terlihat jeding atau jontor.